Launching dan Peresmian Podcast Komisi Informasi Bicara Transparansi dan Hak Informasi Publik Hasil Pemilu

Jakarta—Komisi informasi DKI Jakarta menggelar launching dan peresmian Podcast yang disingkat PODSKI, pada Kamis(7/3/2023).

PODSKI sebagai momentum sarana diskusi guna mewadahi penyebaran informasi bagi semua generasi terutama generasi milenial.

Hal itu disampaikan Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat saat membuka dan meresmikan acara bertempat di Gedung Graha Mental Spiritual Lantai 7 Jalan Awaludin, Tanah Abang Jakarta Pusat.

“Hadirnya podcast jadi momentum sarana diskusi yang mewadahi semua generasi, terutama milenial. Momentum sarana diskusi dan mencari solusi persoalan publik antara Badan Publik dan Masyarakat,” ujar Harry Ara.

Ia juga mengatakan Podcast ini menjadi salah satu ciri demokrasi berjalan baik dan menjadi tempat berdiskusi publik.

Episode perdana podcast kali ini mengangkat tema “ Bicara Transparansi dan Hak Informasi Publik Hasil Pemilu Kini dan Nanti”

Menghadirkan narasumber Effendi Ghazali sebagai Pengamat Komunikasi Politik dan Ketua Komisi Informasi DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat.

“Butuh ruang dan publik mengetahui informasi pemilu, karena satu suara sangat menentukan dalam proses Pemilu,” kata Harry Ara.

Dirinya juga menyoroti bagaimana proses pemilu dari ruang gelap. Ketika proses transparan dan berjalan maksimal, pemenang pemilu akan jadi terhormat.

“Yang menang akan dihormati dan kalah juga terhormat, dengan mekanisme dan proses yang transparan,” ungkapnya.

Menurut Effendi Ghazali, Podcast perdana sangat menarik mengangkat isu pemilu yang saat ini masih hangat dibicarakan publik.

Bahkan, Ia menuturkan Informasi tentang pemilu tidak bisa dihentikan.

“Mana bisa informasi soal pemilu bisa dihentikan,” ucap Effendi Ghazali, Pakar Komunikasi Politik yang sekaligus Duta Keterbukaan Informasi.

Ia juga menuturkan ada algoritma teknologi informasi soal pemilu yang sudah publik ketahui yakni Sirekap.

Ada 4 hal algoritma IT Pemilu yakni pertama seluruh peserta pemilu tahu percis teknologi yang digunakan, dimana tempatnya, kedua tahu percis keunggulannya, ketiga tahu percis kelemahannya. Maka semua bisa menjaga, karena mengetahui proses dan teknologinya.

Lanjutnya, algoritma keempat di setiap pemilu, harus terus diupdate secara berkala sampai enam jam sekali seperti di Pennsylvania, Amerika.

Namun demikian, Effendi Ghazali memberikan apresiasi dan menghargai kerja KPU mulai dari TPS hingga Kecamatan dan Provinsi yang muaranya panjang.

Bahkan menurutnya, tantangan bagi Putra Putri terbaik bangsa yang ahli teknologi informasi. Ia yakin, mereka mampu mengelola dan menyampaikan informasi sampai 2x 24 jam, dari ‘ruang gelap’. Luruskan dengan jernih dari IT yang dikerjakan, pastinya lebih akurat, cepat dan aman.

Walaupun mereka ‘canggung’ dengan sistem yang berjalan belum sesuai. Ada bagian yang tidak bisa dijelaskan dan diselesaikan dengan baik.

Solusinya, ada dua jalur terbuka untuk menjamin transparansi yaitu Mahkamah Konstitusi dan Hak Angket di DPR.

Sebagai penutup podcast, kedua narasumber memberikan apreasiasi atas jalannya pemilu dengan damai, meski hasilnya belum pasti.

Harapannya, bahwa informasi yang dikelola dan disampaikan ke publik valid dan terbuka hingga Publik dapat tercerahkan.

“KPU adalah Badan Publik dan bertanggungjawab yaitu PPID bertugas menyampaikan informasi publik dengan valid dan terbuka,” tandas Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat.

Podcast diresmikan dengan pengguntingan pita oleh Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat didampingi Wakil Ketua KI DKi Jakarta Luqman Hakim Arifin, Ketua Bidang Edukasi, Sosialisasi dan Advokasi Aang Muhdi Gozali serta narasumber Effendi Ghazali.

Acara ini dihadiri pula oleh Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat KI DKI Jakarta, Jakarta Smart City, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta serta Berita Jakarta.

Similar Posts