KI DKI Jakarta Menerima Penyuluhan Pencegahan Kanker dan Tumor dari YPKI

Jakarta -Komisi Informasi DKI Jakarta menerima penyuluhan pencegahan kanker dan tumor oleh Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI). Penyuluhan ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan dan mengetahui metode pencegahan dan pengobatan kanker dan tumor, pada Selasa (12/9/2023).

Acara sosialisasi dihadiri oleh Wakil Ketua KI DKI Jakarta Luqman Hakim Arifin dan seluruh jajaran sekretariat dan tenaga ahli KI DKI Jakarta. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB tersebut dilaksanakan di Gedung Graha Mental Spiritual Jakarta Pusat.

Menurut Wakil Ketua KI DKI Jakarta Luqman Hakim Arifin, kehadiran YPKI sangat penting karena menambah pengetahuan tentang skring dan deteksi dini kanker dan tumor. Ia menuturkan minimnya informasi mengenai kanker dan tumor yang ada di masyarakat.

“Kami apresiasi kehadiran YPKi untuk mengingatkan kita semua, penting sekali ibu untuk pencegahan kanker dan tumor,” ucap Luqman Hakim Arifin.
YPKI atau Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia merupakan lembaga sosial aktif yang mensosialisasikan tentang penyakit kanker dan tumor, upaya pencegahan serta pengobatan yang efektif dan murah kepada seluruh lapisan. Penyuluhan yang diberikan pun tidak terbatas hanya pada instansi pemerintah saja tetapi kepada instansi swasta, sekolah, dharma Wanita, kelompok agama dan sebagainya.

Salah satu perwakilan dari YPKI, Silvia Rafika Fitri menjelaskan dalam paparannya bahwa terdapat 5 (lima) faktor pemicu kanker.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
• Genetik/Keturunan (gen kanker-gen proto octogen)
• Zat kimia/fisika
• Makanan dan minuman yang mengandung zat carsinogen (pengawet)
• Cara pengolahan dan penyajian makanan yang salah.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya kanker dan tumor. Langkah preventif tersebut terbagi menjadi dua yakni preventif dari luar dan dari dalam.
Cara menghindari kanker dan tumor dari luar yakni :
1. Lakukan pola makan yang sehat dan teratur
2. Konsumsi makanan yang berserat tinggi, seperti buah dan sayur
3. Hindari makanan yang berlemak tinggi, seperti daging
4. Hindari makanan yang mengandung zat carsinogen (pengawet)
5. Lakukan olahraga secara teratur.

Selanjutnya, upaya preventif kanker dan tumor yang dapat dilakukan dari dalam antara lain:

1. Suntik imunisasi kekebalan tubuh (tiga kali selama tiga bulan)
2. Mengkonsumsi tumbuhan alami yang mengandung zat anti kanker atau RIP (Ribosom Inacting Protein).

Sebagai zat anti kanker, RIP (Ribosom Inacting Protein) memiliki fungsi sebagai berikut:
• Memblokir pertumbuhan sel kanker
• Mampu menon-aktifkan perkembangan sel kanker
• Mematikan sel kanker sampai ke akar tanpa merusak jaringan sel normal di sekitarnya.

Beberapa tumbuhan yang mengandung RIP cukup tinggi untuk obat pencegahan kanker diantaranya: Sirsak (35%), Benalu the (50%) dan Temuputih (95%). Sebagai tumbuhan yang mengandung RIP paling tinggi dan memiliki sifat antiflamasi, selain mampu mencegah tumbuhnya kanker dan tumor, Temuputih juga mampu mengobati berbagai penyakit sebagai berikut: Asam urat, Maag kronis, Nyeri lambung, Masalah haid, Keputihan, Darah tinggi, Diabetea, Sinusitis, Ambeien, Kolesterol, Asma, Tuberkulosis (TBC).

Harapannya, melalui kegiatan penyuluhan diharapkan tumbuh kewaspadaan awal di masyarakat untuk membangun budaya yang lebih sehat sehingga peningkatan jumlah penderita kanker dan tumor di Indonesia dapat dicegah. tandas Silvia Rafika Fitri menutup pertemuan.

Similar Posts