Ketua KI Pusat Hingga Cak Lontong Akan Meriahkan Peluncuran Coaching Clinic Komisi Informasi DKI Jakarta Besok

Jakarta – Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta akan meluncurkan program Coaching Clinic Keterbukaan Informasi Publik untuk Badan Publik di Jakarta pada Rabu, 24 April 2025. Program ini merupakan inovasi terbaru KI DKI Jakarta sebagai langkah konkret untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik bagi badan publik di Jakarta.

Peluncuran ini akan dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan berbagai narasumber yaitu;
Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Irfan Junaidi dan Komedian Cak Lontong.

Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat mengatakan coaching clinic merupakan terobosan KI DKI Jakarta untuk mengakselerasi peningkatan kualitas tata kelola layanan informasi publik badan publik di Jakarta.

“Ini terobosan yang kami lakukan untuk mempercepat badan publik di Jakarta agar dapat meningkatkan kualitas layanan informasi publiknya,” kata Harry.

Menurut Harry, program coaching clinic muncul dari hasil E-Monitoring dan Evaluasi (E-Monev) tahunan yang dilakukan KI DKI Jakarta terhadap Badan Publik. Berdasarkan laporan tersebut, kata Harry, jumlah badan publik yang masih berada dalam kategori kurang dan tidak informatif cukup dominan.

Harry menjelaskan, berdasarkan laporan E-Monev Tahun 2024, dari total 519 badan publik yang menjadi peserta E-monev, terdapat sebanyak 267 badan publik atau 54 persen yang tidak informatif dan lima badan publik yang kurang informatif.

“Karena itu, segmen inilah yang menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan coaching clinic,” ujar Harry.

Pasalnya, Harry menerangkan, di era keterbukaan informasi ini, KI DKI Jakarta ingin memastikan bahwa badan publik di Jakarta dapat memberikan layanan kebutuhan informasi publik masyarakak secara maksimal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

“Kita ingin memastikan bahwa badan publik siap. Karena ketika masyarakat makin teredukasi, tapi badan publik belum siap, akan ada ribuan sengketa informasi yang muncul. Dan itu merepotkan badan publik,” ujarnya.

Harry berharap, badan publik yang mengikuti coaching clinic dapat melakukan transformasi besar dari awalnya berstatus kurang dan tidak informatif menjadi badan publik informatif.

“Targetnya, Kami ingin badan publik yang semula kurang tidak informatif itu setelah mengikuti coaching clinic bahkan bisa menjadi informatif,” ucap Harry.

Harry menambahkan launching coaching clinic bukan hanya hajatan KI DKI Jakarta, tapi melibatkan banyak pihak, hal itu menunjukkan bahwa keterbukaan informasi publik adalah tugas bersama.

“Kami ingin menyampaikan harapan baru bahwa keterbukaan informasi adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab Komisi Informasi,” pungkas Harry.

Diketahui, peluncuran coaching clinic keterbukaan informasi publik yang digelar KI DKI Jakarta akan dilaksanakan pada Kamis, 24 April 2025 mulai Pukul 09.00 WIB 12.00 WIB di Jakarta Crative Hub Lantai 2, Jalan Kebon Melati 5 Nomor 20, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Similar Posts